Real Madrid menderita kekalahan telak di semifinal Piala Dunia Antarklub melawan Paris Saint-Germain. Pertandingan ini tidak hanya menegaskan kesulitan mereka di lapangan, tetapi juga memperparah ketegangan di dalam skuad karena perselisihan internal antara dua nama besar, Kylian Mbappe dan Vinicius Jr., menjadi nyata. Menurut Sport, Xabi Alonso kini harus memilih di antara kedua superstar tersebut, dengan peluang yang lebih menguntungkan pemain Prancis tersebut.
APA YANG TERJADI?
Kepindahan Mbappe ke Madrid musim panas lalu, setelah berakhirnya kontraknya di PSG, diharapkan akan mengangkat Los Blancos ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. PSG memang berkembang pesat sejak kepergiannya, sementara Real Madrid justru terpuruk, memicu kekhawatiran bahwa kehadiran pemain Prancis itu telah mengganggu keharmonisan skuad, terutama dengan Vinicius. Keduanya sering terlihat tidak harmonis di lapangan, sementara di luar lapangan, ketegangan tampaknya mulai meningkat. Olahraga menunjukkan bahwa kedua pemain tersebut telah dikritik atas usaha dan sikap mereka, dengan semifinal Piala Dunia Antarklub menjadi contoh terbaru dari sikap acuh tak acuh mereka saat menekan.
GAMBARAN YANG LEBIH BESAR
Setelah kekalahan tersebut, Alonso menyuarakan rasa frustrasi Carlo Ancelotti atas apa yang ia pandang sebagai kurangnya disiplin dan rasa lapar kolektif, dua sifat yang pernah mendefinisikan identitas Real. Pelatih asal Spanyol itu mewarisi ruang ganti yang retak dan skuad yang tampaknya telah kehilangan daya saingnya. Data dari musim ini menggambarkan gambaran yang mengerikan: 68 pertandingan dimainkan, 15 kekalahan, dan 84 gol kebobolan, menyamai rekor pertahanan terburuk klub, yang dicatat pada musim 1998–99. Terlebih lagi, kekalahan memalukan dari Barcelona, PSG, Liverpool, dan Arsenal semakin menyoroti skala penurunan tersebut.
BERITAHU SAYA LEBIH LANJUT
Menanggapi hal tersebut, presiden klub Florentino Perez telah memberikan Alonso wewenang penuh untuk membentuk kembali tim dan mengambil langkah-langkah tegas dalam mengevaluasi dan merombak skuad. Ini termasuk pertemuan empat mata dengan setiap pemain untuk menilai pola pikir dan komitmen mereka. Vinicius Jr. berada di puncak daftar ini.
Tingkah laku pemain Brasil ini saat kekalahan di Piala Dunia Antarklub telah mengundang banyak pertanyaan. Saat Madrid tertinggal 3-0, Vinicius terlihat tertawa di bangku cadangan, sebuah momen yang kabarnya membuat marah para petinggi klub. Meskipun Real Madrid telah berupaya memperpanjang kontraknya hingga 2027, proses tersebut kini diragukan karena pemain Brasil ini telah menghentikan diskusi perpanjangan kontrak. Jika tidak ada perubahan signifikan dalam sikapnya, klub mungkin akan mempertimbangkan untuk berpisah.
TAHUKAH ANDA?
Sebaliknya, Mbappe tampaknya mendapat dukungan yang lebih kuat dari Perez. Mengingat klub telah mengejar pemain Prancis tersebut selama tujuh tahun, tidak mengherankan jika sang presiden tetap teguh di pihaknya. Dan jika Real Madrid dipaksa untuk memilih di antara keduanya, klub akan lebih memilih untuk membangun tim di sekitar Mbappe.
APA SELANJUTNYA UNTUK REAL MADRID & XABI ALONSO?
Meskipun ada gesekan, Alonso diperkirakan akan berusaha menemukan cara agar kemitraan ini berhasil. Baik Mbappe maupun Vinicius merupakan salah satu talenta penyerang paling memukau di dunia sepak bola, dan skenario idealnya adalah mereka akan berkembang bersama. Namun, menemukan taktik yang tepat, yang menyeimbangkan kekuatan mereka sekaligus mempertahankan struktur tim, akan menjadi tantangan besar. Klub ini memiliki waktu satu bulan bagi legenda untuk menemukan kombinasi yang tepat sebelum Real Madrid memulai kampanye La Liga mereka melawan Osasuna pada 19 Agustus di Santiago Bernabeu.